Jumat, 29 November 2013

hanya sesaat tuhan mengizinkanku denganmu....



Aku menyukaimu....
Seperti semua cewek yang mengenalmu maupun tidak mengenalmu, banyak yang lebih baik dariku saat itu, dan mungkin aku yang paling terburuk dari mereka yang menyukaimu, aku diam-diam selalu memperhatikanmu, keseharianmu menjadi keseharianku juga karena aku dan kamu adalah tetangga yang tidak sedekat tetangga lain, karena aku lebih suka menyendiri.
Pagi itu, aku melihatmu berolahraga, tidak heran para wanita hampir semua menyukaimu, karena bagi mereka kamu adalah yang sempurnah. Dan aku tidak pernah berfikir untuk mendapatkanmu, hal yang mustahil bagiku.... hanya diam-diam sajah aku suka
Aku sekampus denganmu, tapi kau mungkin tidak mengetahui itu, dan malah kita satu fakultas untuk jurusan komunikasi hanya saja kamu seniorku saat itu, apa kau tahu kalau aku sering berjalan dibelakangmu tiap hari kecuali sabtu dan minggu meski jadwal kuliahku tidak sama sepertimu, diibelakangmu aku hanya tersenyum, bahagia saja jika aku bisa melihatmu, aku tak bosan melakukannya sejak kau pindah didekat rumahku 4thun yang lalu, lumayan lama untuk menyukaimu.. aku tidak bosan...
Kau masuk kelas, aku menunggu diteras kelasmu, bodohkan???
Terlintas difikiranku, kalau kedua orang tuaku tidak membolehkanku menjalin hubungan dengan perbedaan agama, aku muslim dan kamu non muslim....
Tapi selalu ku hapus ingatan itu, ingatan yang melarangku berhubungan dengan non muslim, karena cintalah yang membuat seperti ini, perbedaan bukan masalah dalam percintaan itu malah membuat kesempurnaan tersendiri untuk mereka yang menjalaninya dengan menerimanya, menerima perbedaan itu...
Selamat hari minggu, aku sudah berada didepan pagar rumahku, aku menunggumu karena setiap minggu kamu joging dan seperti biasa aku mengikuti aktifitasmu diam-diam, terdengar suara pagar rumahmu, kau keluar menggunakan sepatu sport dan memakai earphone, astaga indah senyummu pagi ini, aku membalas senyum itu diam-diam walau sebenarnya kau tidak tersenyum kepadaku....
Aku selalu berada dibelakangmu, sesekali kau menoleh aku pura-pura tak mengikutimu, mencari alasan untuk berhenti juga, saat kau istirahat, aku duduk dengan jarak yang agak jauh darimu, dan melihatmu sambil tersenyum itulah aku, menyukaimmu diam-diam
Mata itu.... apa baru saja kau melihat kearah ku?? Tiba-tiba kau mendekatiku.. ku cubit tangan ini dan ini memang nyata, kau megahmpiriku, duduk didekatku sangat dekat dari jarak yang tadi, kau tahu aku baru saja melihatmu sedekat ini, aku baru saja menatap matamu seperti ini, astaga jantung ini, apa kau mendengarnya?? Seakan ingin lari, mimpi apa aku semalam? bisa saling bertatap seperti ini,
Kau bilang kalau wajahku tidak asing, katamu kau sebelumnya pernah melihatku dan sambil menatapku, tatapan itu membuat jantungku berdegup kencang tolong jangan menatapku seperti itu.
Yah aku adalah orang yang selalu menjadi bayanganmu pagi hingga malam walau malam tak seterang siang hari, aku melakukannya diam-diam dan kau sama sekali tak pernah menyadarinya (dalam hati sambil menatapnya)
Kau melambaikan tangan didepan wajahkku, kau masih menunggu jawaban yang kau tanyakan padaku baru saja. “ya” itu jawabanku, lalu pergi...
Aku pergi, bukan menghindarimu tapi aku takut kau bisa mendengar suara jantungku yang semakin berdegup kencang saat didekatmu,,, maafkan aku karena jantungku
Jadwal kuliahku hari ini sama denganmu, masuk lebih pagi, seperti biasa menjadi bayanganmu, tiba-tiba kau berhenti muundur kebelakang seperti menuju kearahku, kau lalu berdiri tepat disamping kiriku, kau mulai menatapku lagi lalu kali ini disertai dengan senyuman, senyuman yang mengarah kepadaku, bibir ini kaku untuk membalas senyum itu, bukan karena aku tidak ingin membalasnya tapi ini akibat jantung ini yang membuat semua anggota tubuhku kaku, kau lalu menjulurkan tangan kananmu dan menyebutkan namamu “ciko”, aku sudah tau sejak kau pindah diseelah rumahku (kataku dalam hati) apa aku harus menjulurkan tangan ini juga?? bagaimana kalau kau tahu aku gugup setelah memegang tangan yang sedingin ini, (menjulurkan tangan) “gita”.
Baru kali ini aku berjalan bersampingan denganmu, selama itu aku menginginkannya dan tuhan baru saja mengabulkannya sekarang, apa ini pertanda kalau tuhan menyetujuinya?? (jawab aku dengan pertanda ya allah),
Sepanjang perjalanan di bus aku hanya tersenyum, hari ini aku tak sebahagia hari-hari sebelumnya, hari ini kebahagiaanku melampaui batas.
Saat nya berpisah untuk masuk kelas masing-masing, kau pamit padaku dengan senyumanmu lagi, itu sangat manis buatku. Seperti mimpi indah, seperti tiidak ingin bangun dari mimpi indahku ini, aku ingin selamanya seperti ini, berjalan dengannya, melihat wajahnya dari jarak dekat, menatap matanya yang begitu indah.....
Sepulang kuliahku aku tetap menjadi bayanganmu, tidak seperti biasanya aku yang selalu dibelakangmu sekarang telah disampingmu sebagai teman seakan mataharinya pindah untuk aku lebih dekat lagi menjadi bayanganmu... jika kau tidak nyaman beritahu aku...
Semakin akrab denganmu, aku tak lagi menjadi bayanganmu dari jarak jauh melainkan jarak yang dekat.... selamanya seperti ini, itu harapanku....
Kau mengungkapkannya...
Tentang perasaanmu selama ini,
Kau.. kau ternyata menyimpan rasa itu sejak 3 tahun yang lalu??
Sempat kaget mendengar pengakuanmu, kau sama sepertiku,
kau menjadi bayangan diam-diam paddaku, selama ini kau sudah tahu apa yang aku lakukan terhadapmu, tapi kenapa? Kenapa baru saat ini kau memberitahuku semuanya?
Alasannya satu, “karena aku baru sajah mendapatkan jawaban atas doaku untuk tuhan bahwa perbedaan bukan penghalang atas cintamu” itu jawabanmu diattas pertanyaanku..
Kau langsung memelukku, aku terdiam....
Sejak malam itu,
Aku baru kali itu merasakan pelukanmu sejak 4 tahun menyukaimu, kau memelukku dengan erat, aku merasakan kehangatan malam itu. Terima kasih sudah mengakui semuanya, dan terimakasih sudah mengambil keputusan.
Aku menghargai keputusan itu, bahwa perbedaan jangan jadikan sebagai penghalan cintamu. Mari kita memulainya, memulai hubungan ini diam-diam tanpa sepengetahuan siapapun... aku takut ketika seseorang tahu soal hubungan kita, kabarnya mungkin akan sampai ketelinga orang tuaku,
Semua hariku dilengkapi denganmu, tapi semuanya diam-diam,
Untuk saat ini biarkan kita menjalaninya, biarkan hati ini merasa bahagia dengan saling memilki satu sama lain, soal perbedaan, jangan membahasnya dalam hubungan.. itu janji kita..
Banyak tempat yang kulalui bersamamu, sudah banyak foto yang kita ciptakan berdua, ciuman pertama itu, baru saja aku rasakan sejak aku lahir didunia ini dan itu denganmu, canda, tawa semuanya melengkapi harri demi hari hubunganku denganmu, untuk saat ini belum ada tikungan diperjalan cinta yang kita lalui cukup lama ini, kau yang dulu kukira sangat dingin terhadap wanita, ternyata salah, kau begitu perhatian, dan perhatian itu membuat aku makin menyayangimu, seakan tak ingin berpisah denganmu. Terima kasih..
Tiba-tiba kepalaku sakit pagi itu, aku meneteskan darah dari hidungku, sudah lama aku tak merasakan ini, tapi aku sudah terbiasa dengan ini, aku juga sudah lama menyembunyikan ini dari semua orang terdekat bahkan kamu sekalipun, karena aku tidak ingin ada yang kawatir dengan keadaan ini, aku terkena kanker otak stadium 3, aku selalu memeriksanya diam-diam tanpa siapapun mengetahuinya, maafkan aku untuk menyembunyikannya darimu, maafkan aku....
Aku takut, aku takut semuanya berakhir dengan penyakit ini, aku takut kehilanganmu, aku hanya punya 1 cinta yang abadi yaitu kamu...
Hari itu kita merayakan anniversarry 2 thun aku bersamamu,
Suasana yang romantis membuat aku tersenyum dengan tetesan air mata ini, aku memelukmu dengan erat, aku tidak ingin secepat itu, secepat itu meninggalkanmu. Terima kasih telah memberikanku cincin. Aku mencintaimu...
Setelah pulang dari kencanku denganmu, aku mulai merasakan ssakit itu lagi yang menyiksaku, aku menahannya diam-diam, banyak tisu yang ku habiskan untuk tetesan darah yang mengalir banyak dari hidungku, ya tuhan aku harus kuat, tolong sembuhkan ini, aku tidak ingin meninggalkannya sendirian....
Pagi ini aku menemanimu joging, “apa kau baik-baik saja?” akhir-akhir ini pagiku selalu dimulai dengan pertanyaan itu, “aku baikk-baik saja” jawabku sambil menggenggam tangannya. Berjalan seperti biasa, menggenggam tangan, canda tawa selalu ada dalam setiap pertemuan kita. Aku mengenal kebahagiaan cinta itu saat bersamamu. “jangan tinggalkanku” katamu kepadaku lalu mencium keningku, aku tersenyum dan hanya menganggukkan kepalaku saja... apa mungkin? (tanyaku dalam hati)
Besok aku ada jadwal cek ke dokter tentang penyakitku, waktu kau tayakan aku mau kemana, aku jawab kerja tugas bersama teman-teman, maaf aku mulai bohong denganmu,
Ada saat dimana kau akan mengetahui semuanya tapi bukan saat ini, nanti kalau aku sudah tidak melihat matahari pagi, tak melihat terbenamnya matahari sore dan tak melihat senyuman mu untuk selamanya... maafkan aku
Kata dokter, aku seharusnya melakukan kemoterapi, tapi cukup terlambat untuk itu. Dari dulu sejak aku mengetahui penyaitku ini, aku memang tidak ingin melakukan kemoterapi karena aku tidak ingin penyakitku ini ditahu oleh siapapun..
Aku mulai mengenakan jilbab, karena rambutku mulai rontok ini pengaruh dari penyakitku, ketika bertemu denganmu “kau cantik mengenakan jilbab” itu kata yang baru yang pernah ku dengar selama aku bersamamu, aku langsung memelukmu “aku tidak ingin meninggalkanmu” air mata ini menets dengan sendirinya mengingat bahwa hidupku sangat singkat bersamanya, mungkin ini jawaban tuhan atas doaku, yang hanya menginginkan aku bahagia bersamanya dengan waktu yang singkat tanpa memilikinya selamanya...
“kenapa kau menetskan air mata” tanyamu dengan khawatir sambil menghapus air mataku, ”tidak, aku hanya tidak ingin kau meninggalkanku atau malah sebaliknya” aku bahagia memilikimu, kau memelukku dan berkata “aku dan kamu selamanya”. Apa kau akan kuat menerima semua ini, aku takut, aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian.
Aku mulai menghindarimu, maafkan aku semua aku lakukan agar kau bisa terbiasa tanpaku, agar kau bisa menerimanya saat aku sudah tidak lagi bisa menjadi bayanganmu yang sedekat itu. Aku sungguh tak bisa melakukannya, tapi penyakit ini, penyakit ini yang membuatku menjauh darimu, aku hanya ingin melakukan yang terbaik untukmu. Maafkan aku yang telah mengakhiri semuanya, maaf karena aku telah mengingkari janji kita, janji yang tak saling meninggalkan. “kenapa, apa salahku? Akhir-akhir ini semuanya baik saja, kenapa kau tiba-tiba seperti ini? Memutuskan semuuanya tanpa alasan yang pasti” itu yang kau katakan padaku “maafkan aku” aku menjawabnya, “aku tidak ingin mengakhirinya tana alsan yang passti, kau tahu seberapa rasa sayangku untukmu? Apa kau tahu betapa aku mencintaimu, bagiku aku hanya memiliki kamu didunia ini, aku hanya punya kamu sayang, tolong jangan seperti ini” kau mengatakan itu sambil memelukku, aku lalu melepaskan pelukan itu dan meneteskan air mata, “aku juga tidak ingin, maafkan aku, tapi kita harus mengakhiri semuanya” kataku, lalu pergi.....
Aku merasa pusing, penglihatanku agak kabur, dan aku tak merasakan apa-apa lagi..
Kubuka mata ini, yanng kulihat adalah dirimu, kau meneteskan banyak air mata, “apa karena ini kau menghindariku?” itu tanyamu untukku , aku hanya terdiam air mata ini tak hentinya mengalir, “maafkan aku” aku mengatakan itu padamu, “kenapa baru saat ini kau memberitahuku? Kenapa kau diam-diam menyembunyikannya? Apa aku dimatamu? Apa dengan cara begini kau mencintaiku? Katamu dengan khawatir terus menggenggam tanganku. Kau tahu aku takut ketika aku tidak bisa melihatmu lagi, aku takut aku tidak bisa merakan genggaman dan pelukan tanganmu lagi dan aku bahkan tak bisa lagi menjadi bayanganmu tiap hari, aku takut sendiri, aku tidak ingin sendiri disana, dan aku tidak ingin meninggalkanmu, aku bisa apa ketika tuhan telah memanggilku??
Tiba-tiba orang tuaku datang dan kaget melihatmu disini bersamaku, maafkan keluargaku dengan sikap mereka seperti itu yang mengusirmu dengan kasar malam itu, kau tau aku dapat makian orang tuaku saat tahu kalau aku menjalin hubungan dengan mu yang berbeda keyakinan, apa yang harus aku lakukan? Ya tuhan sungguh berat cobaan yang kau berikan kepada hambamu ini, tolong tabahkan hati hamba agar lebih mudah menghadapi cobaan ini, kalau seperti ini aku ingin cepat berada disisimu.... aku tak kuat tuhan......
Sejak kejadian itu, aku tidak pernah dapat kabar darimu, apa kau terluka dengan sikap orang tuaku, apa kau ingat janji itu, bahwa tidak ada yang perlu dibahas saat perbedaan, tapi kenapa kau malah mengingkarinya?? Apa kau tahu saat ini aku membutuhkan pundakmu untuk sandaranku dimana aku lelah mengahdapi ini, tapi kau malah menhindariku seperti ini... cemin selalu jujur dihadapanku wajahku yang begitu pucat, rambutku yang mulai habis, aku tak ingin menyisirnya, aku takut....
Tiba-tiba aku pusing lagi dan kembali menetskan darah dari hidungku, saat mama membuka pintu kamarku, mama kaget dan aku tak melihat apa-apa lagi,
Saat itu banyak orang yang aku lihat ada mama, papah, dan kamu..... sangat erat genggaman tangamu saat itu, aku terbaring dan memasuki ruang UGD. Saat itu aku tidak bisa berbicara, aku juga tak dapat melihat dengan jelas, aku hanya bisa mendengar saat itu kau berbicara denganku “ta, ditahan yah, jangan tinggalin aku, kau ingat hal-hal indah yang kita lalui? Kau memberikanku ciuman manis, kau ingat waktu kau mengikutiku tiap hari, kau ingat saat pertama kali aku menyatakan perasaanku kepadamu. Tolong jangan pergi ta, aku hanya memilikimu, aku hanya memilki mu didunia ini, tolong sembuh yah? Apa kau tega meninggalkanku sendiri?” kau meneteskan air mata, aku merasakannya jatuh digenggaman tangan kita. Aku tidak bisa menahan penyakit ini ric, aku tidak kuat lagi, harus menghadapi penyakit ini, maafkan aku yang mengingkari janji itu, kau jangan nakal saat tak bersamaku, jangan pernah melirik vewek lain, , aku cemburu ketika seorang wanita menggantikanku. Terakhir aku mendengar teriakan mamah, selebihnya aku tak dapat melihat lagi, semuanya gelap dan tak bisa mendengar apa-apa lagi, genggaman tanganmu aku merasa kau telah melepaskannya.
Perbedaan dalam cinta, ketika kau menjalaninya tuhan tidak menyetujuinya dia hanya memberikan kesempatan agar kedua hati ini bahagia semntara dan selebihnya salah satu akan pergi...  perbedaan kita bukan diciptakan untuk bersama melainkan sesaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar