Aku menyukaimu....
Seperti semua cewek yang
mengenalmu maupun tidak mengenalmu, banyak yang lebih baik dariku saat itu, dan
mungkin aku yang paling terburuk dari mereka yang menyukaimu, aku diam-diam
selalu memperhatikanmu, keseharianmu menjadi keseharianku juga karena aku dan
kamu adalah tetangga yang tidak sedekat tetangga lain, karena aku lebih suka
menyendiri.
Pagi itu, aku melihatmu
berolahraga, tidak heran para wanita hampir semua menyukaimu, karena bagi
mereka kamu adalah yang sempurnah. Dan aku tidak pernah berfikir untuk
mendapatkanmu, hal yang mustahil bagiku.... hanya diam-diam sajah aku suka
Aku sekampus denganmu, tapi
kau mungkin tidak mengetahui itu, dan malah kita satu fakultas untuk jurusan
komunikasi hanya saja kamu seniorku saat itu, apa kau tahu kalau aku sering
berjalan dibelakangmu tiap hari kecuali sabtu dan minggu meski jadwal kuliahku
tidak sama sepertimu, diibelakangmu aku hanya tersenyum, bahagia saja jika aku
bisa melihatmu, aku tak bosan melakukannya sejak kau pindah didekat rumahku
4thun yang lalu, lumayan lama untuk menyukaimu.. aku tidak bosan...
Kau masuk kelas, aku menunggu
diteras kelasmu, bodohkan???
Terlintas difikiranku, kalau
kedua orang tuaku tidak membolehkanku menjalin hubungan dengan perbedaan agama,
aku muslim dan kamu non muslim....
Tapi selalu ku hapus ingatan
itu, ingatan yang melarangku berhubungan dengan non muslim, karena cintalah
yang membuat seperti ini, perbedaan bukan masalah dalam percintaan itu malah
membuat kesempurnaan tersendiri untuk mereka yang menjalaninya dengan
menerimanya, menerima perbedaan itu...
Selamat hari minggu, aku
sudah berada didepan pagar rumahku, aku menunggumu karena setiap minggu kamu
joging dan seperti biasa aku mengikuti aktifitasmu diam-diam, terdengar suara
pagar rumahmu, kau keluar menggunakan sepatu sport dan memakai earphone, astaga
indah senyummu pagi ini, aku membalas senyum itu diam-diam walau sebenarnya kau
tidak tersenyum kepadaku....
Aku selalu berada
dibelakangmu, sesekali kau menoleh aku pura-pura tak mengikutimu, mencari
alasan untuk berhenti juga, saat kau istirahat, aku duduk dengan jarak yang
agak jauh darimu, dan melihatmu sambil tersenyum itulah aku, menyukaimmu
diam-diam
Mata itu.... apa baru saja
kau melihat kearah ku?? Tiba-tiba kau mendekatiku.. ku cubit tangan ini dan ini
memang nyata, kau megahmpiriku, duduk didekatku sangat dekat dari jarak yang
tadi, kau tahu aku baru saja melihatmu sedekat ini, aku baru saja menatap
matamu seperti ini, astaga jantung ini, apa kau mendengarnya?? Seakan ingin lari,
mimpi apa aku semalam? bisa saling bertatap seperti ini,
Kau bilang kalau wajahku
tidak asing, katamu kau sebelumnya pernah melihatku dan sambil menatapku,
tatapan itu membuat jantungku berdegup kencang tolong jangan menatapku seperti
itu.
Yah aku adalah orang yang
selalu menjadi bayanganmu pagi hingga malam walau malam tak seterang siang
hari, aku melakukannya diam-diam dan kau sama sekali tak pernah menyadarinya
(dalam hati sambil menatapnya)
Kau melambaikan tangan didepan
wajahkku, kau masih menunggu jawaban yang kau tanyakan padaku baru saja. “ya”
itu jawabanku, lalu pergi...
Aku pergi, bukan
menghindarimu tapi aku takut kau bisa mendengar suara jantungku yang semakin
berdegup kencang saat didekatmu,,, maafkan aku karena jantungku
Jadwal kuliahku hari ini sama
denganmu, masuk lebih pagi, seperti biasa menjadi bayanganmu, tiba-tiba kau
berhenti muundur kebelakang seperti menuju kearahku, kau lalu berdiri tepat
disamping kiriku, kau mulai menatapku lagi lalu kali ini disertai dengan
senyuman, senyuman yang mengarah kepadaku, bibir ini kaku untuk membalas senyum
itu, bukan karena aku tidak ingin membalasnya tapi ini akibat jantung ini yang
membuat semua anggota tubuhku kaku, kau lalu menjulurkan tangan kananmu dan
menyebutkan namamu “ciko”, aku sudah tau sejak kau pindah diseelah rumahku
(kataku dalam hati) apa aku harus menjulurkan tangan ini juga?? bagaimana kalau
kau tahu aku gugup setelah memegang tangan yang sedingin ini, (menjulurkan
tangan) “gita”.
Baru kali ini aku berjalan
bersampingan denganmu, selama itu aku menginginkannya dan tuhan baru saja
mengabulkannya sekarang, apa ini pertanda kalau tuhan menyetujuinya?? (jawab
aku dengan pertanda ya allah),
Sepanjang perjalanan di bus
aku hanya tersenyum, hari ini aku tak sebahagia hari-hari sebelumnya, hari ini
kebahagiaanku melampaui batas.
Saat nya berpisah untuk masuk
kelas masing-masing, kau pamit padaku dengan senyumanmu lagi, itu sangat manis
buatku. Seperti mimpi indah, seperti tiidak ingin bangun dari mimpi indahku
ini, aku ingin selamanya seperti ini, berjalan dengannya, melihat wajahnya dari
jarak dekat, menatap matanya yang begitu indah.....
Sepulang kuliahku aku tetap
menjadi bayanganmu, tidak seperti biasanya aku yang selalu dibelakangmu
sekarang telah disampingmu sebagai teman seakan mataharinya pindah untuk aku
lebih dekat lagi menjadi bayanganmu... jika kau tidak nyaman beritahu aku...
Semakin akrab denganmu, aku
tak lagi menjadi bayanganmu dari jarak jauh melainkan jarak yang dekat....
selamanya seperti ini, itu harapanku....
Kau mengungkapkannya...
Tentang perasaanmu selama
ini,
Kau.. kau ternyata menyimpan
rasa itu sejak 3 tahun yang lalu??
Sempat kaget mendengar
pengakuanmu, kau sama sepertiku,
kau menjadi bayangan
diam-diam paddaku, selama ini kau sudah tahu apa yang aku lakukan terhadapmu,
tapi kenapa? Kenapa baru saat ini kau memberitahuku semuanya?
Alasannya satu, “karena aku
baru sajah mendapatkan jawaban atas doaku untuk tuhan bahwa perbedaan bukan
penghalang atas cintamu” itu jawabanmu diattas pertanyaanku..
Kau langsung memelukku, aku
terdiam....
Sejak malam itu,
Aku baru kali itu merasakan
pelukanmu sejak 4 tahun menyukaimu, kau memelukku dengan erat, aku merasakan
kehangatan malam itu. Terima kasih sudah mengakui semuanya, dan terimakasih
sudah mengambil keputusan.
Aku menghargai keputusan itu,
bahwa perbedaan jangan jadikan sebagai penghalan cintamu. Mari kita memulainya,
memulai hubungan ini diam-diam tanpa sepengetahuan siapapun... aku takut ketika
seseorang tahu soal hubungan kita, kabarnya mungkin akan sampai ketelinga orang
tuaku,
Semua hariku dilengkapi
denganmu, tapi semuanya diam-diam,
Untuk saat ini biarkan kita
menjalaninya, biarkan hati ini merasa bahagia dengan saling memilki satu sama
lain, soal perbedaan, jangan membahasnya dalam hubungan.. itu janji kita..
Banyak tempat yang kulalui
bersamamu, sudah banyak foto yang kita ciptakan berdua, ciuman pertama itu,
baru saja aku rasakan sejak aku lahir didunia ini dan itu denganmu, canda, tawa
semuanya melengkapi harri demi hari hubunganku denganmu, untuk saat ini belum
ada tikungan diperjalan cinta yang kita lalui cukup lama ini, kau yang dulu
kukira sangat dingin terhadap wanita, ternyata salah, kau begitu perhatian, dan
perhatian itu membuat aku makin menyayangimu, seakan tak ingin berpisah
denganmu. Terima kasih..
Tiba-tiba kepalaku sakit pagi
itu, aku meneteskan darah dari hidungku, sudah lama aku tak merasakan ini, tapi
aku sudah terbiasa dengan ini, aku juga sudah lama menyembunyikan ini dari
semua orang terdekat bahkan kamu sekalipun, karena aku tidak ingin ada yang kawatir
dengan keadaan ini, aku terkena kanker otak stadium 3, aku selalu memeriksanya
diam-diam tanpa siapapun mengetahuinya, maafkan aku untuk menyembunyikannya
darimu, maafkan aku....
Aku takut, aku takut semuanya
berakhir dengan penyakit ini, aku takut kehilanganmu, aku hanya punya 1 cinta
yang abadi yaitu kamu...
Hari itu kita merayakan
anniversarry 2 thun aku bersamamu,
Suasana yang romantis membuat
aku tersenyum dengan tetesan air mata ini, aku memelukmu dengan erat, aku tidak
ingin secepat itu, secepat itu meninggalkanmu. Terima kasih telah memberikanku
cincin. Aku mencintaimu...
Setelah pulang dari kencanku
denganmu, aku mulai merasakan ssakit itu lagi yang menyiksaku, aku menahannya
diam-diam, banyak tisu yang ku habiskan untuk tetesan darah yang mengalir
banyak dari hidungku, ya tuhan aku harus kuat, tolong sembuhkan ini, aku tidak
ingin meninggalkannya sendirian....
Pagi ini aku menemanimu
joging, “apa kau baik-baik saja?” akhir-akhir ini pagiku selalu dimulai dengan
pertanyaan itu, “aku baikk-baik saja” jawabku sambil menggenggam tangannya.
Berjalan seperti biasa, menggenggam tangan, canda tawa selalu ada dalam setiap
pertemuan kita. Aku mengenal kebahagiaan cinta itu saat bersamamu. “jangan
tinggalkanku” katamu kepadaku lalu mencium keningku, aku tersenyum dan hanya
menganggukkan kepalaku saja... apa mungkin? (tanyaku dalam hati)
Besok aku ada jadwal cek ke
dokter tentang penyakitku, waktu kau tayakan aku mau kemana, aku jawab kerja
tugas bersama teman-teman, maaf aku mulai bohong denganmu,
Ada saat dimana kau akan
mengetahui semuanya tapi bukan saat ini, nanti kalau aku sudah tidak melihat
matahari pagi, tak melihat terbenamnya matahari sore dan tak melihat senyuman
mu untuk selamanya... maafkan aku
Kata dokter, aku seharusnya
melakukan kemoterapi, tapi cukup terlambat untuk itu. Dari dulu sejak aku
mengetahui penyaitku ini, aku memang tidak ingin melakukan kemoterapi karena
aku tidak ingin penyakitku ini ditahu oleh siapapun..
Aku mulai mengenakan jilbab,
karena rambutku mulai rontok ini pengaruh dari penyakitku, ketika bertemu
denganmu “kau cantik mengenakan jilbab” itu kata yang baru yang pernah ku
dengar selama aku bersamamu, aku langsung memelukmu “aku tidak ingin
meninggalkanmu” air mata ini menets dengan sendirinya mengingat bahwa hidupku
sangat singkat bersamanya, mungkin ini jawaban tuhan atas doaku, yang hanya
menginginkan aku bahagia bersamanya dengan waktu yang singkat tanpa memilikinya
selamanya...
“kenapa kau menetskan air
mata” tanyamu dengan khawatir sambil menghapus air mataku, ”tidak, aku hanya
tidak ingin kau meninggalkanku atau malah sebaliknya” aku bahagia memilikimu,
kau memelukku dan berkata “aku dan kamu selamanya”. Apa kau akan kuat menerima
semua ini, aku takut, aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian.
Aku mulai menghindarimu,
maafkan aku semua aku lakukan agar kau bisa terbiasa tanpaku, agar kau bisa
menerimanya saat aku sudah tidak lagi bisa menjadi bayanganmu yang sedekat itu.
Aku sungguh tak bisa melakukannya, tapi penyakit ini, penyakit ini yang
membuatku menjauh darimu, aku hanya ingin melakukan yang terbaik untukmu.
Maafkan aku yang telah mengakhiri semuanya, maaf karena aku telah mengingkari
janji kita, janji yang tak saling meninggalkan. “kenapa, apa salahku?
Akhir-akhir ini semuanya baik saja, kenapa kau tiba-tiba seperti ini?
Memutuskan semuuanya tanpa alasan yang pasti” itu yang kau katakan padaku
“maafkan aku” aku menjawabnya, “aku tidak ingin mengakhirinya tana alsan yang
passti, kau tahu seberapa rasa sayangku untukmu? Apa kau tahu betapa aku
mencintaimu, bagiku aku hanya memiliki kamu didunia ini, aku hanya punya kamu
sayang, tolong jangan seperti ini” kau mengatakan itu sambil memelukku, aku
lalu melepaskan pelukan itu dan meneteskan air mata, “aku juga tidak ingin,
maafkan aku, tapi kita harus mengakhiri semuanya” kataku, lalu pergi.....
Aku merasa pusing,
penglihatanku agak kabur, dan aku tak merasakan apa-apa lagi..
Kubuka mata ini, yanng
kulihat adalah dirimu, kau meneteskan banyak air mata, “apa karena ini kau
menghindariku?” itu tanyamu untukku , aku hanya terdiam air mata ini tak
hentinya mengalir, “maafkan aku” aku mengatakan itu padamu, “kenapa baru saat
ini kau memberitahuku? Kenapa kau diam-diam menyembunyikannya? Apa aku
dimatamu? Apa dengan cara begini kau mencintaiku? Katamu dengan khawatir terus
menggenggam tanganku. Kau tahu aku takut ketika aku tidak bisa melihatmu lagi,
aku takut aku tidak bisa merakan genggaman dan pelukan tanganmu lagi dan aku
bahkan tak bisa lagi menjadi bayanganmu tiap hari, aku takut sendiri, aku tidak
ingin sendiri disana, dan aku tidak ingin meninggalkanmu, aku bisa apa ketika
tuhan telah memanggilku??
Tiba-tiba orang tuaku datang
dan kaget melihatmu disini bersamaku, maafkan keluargaku dengan sikap mereka
seperti itu yang mengusirmu dengan kasar malam itu, kau tau aku dapat makian
orang tuaku saat tahu kalau aku menjalin hubungan dengan mu yang berbeda
keyakinan, apa yang harus aku lakukan? Ya tuhan sungguh berat cobaan yang kau
berikan kepada hambamu ini, tolong tabahkan hati hamba agar lebih mudah
menghadapi cobaan ini, kalau seperti ini aku ingin cepat berada disisimu....
aku tak kuat tuhan......
Sejak kejadian itu, aku tidak
pernah dapat kabar darimu, apa kau terluka dengan sikap orang tuaku, apa kau
ingat janji itu, bahwa tidak ada yang perlu dibahas saat perbedaan, tapi kenapa
kau malah mengingkarinya?? Apa kau tahu saat ini aku membutuhkan pundakmu untuk
sandaranku dimana aku lelah mengahdapi ini, tapi kau malah menhindariku seperti
ini... cemin selalu jujur dihadapanku wajahku yang begitu pucat, rambutku yang
mulai habis, aku tak ingin menyisirnya, aku takut....
Tiba-tiba aku pusing lagi dan
kembali menetskan darah dari hidungku, saat mama membuka pintu kamarku, mama
kaget dan aku tak melihat apa-apa lagi,
Saat itu banyak orang yang
aku lihat ada mama, papah, dan kamu..... sangat erat genggaman tangamu saat
itu, aku terbaring dan memasuki ruang UGD. Saat itu aku tidak bisa berbicara,
aku juga tak dapat melihat dengan jelas, aku hanya bisa mendengar saat itu kau
berbicara denganku “ta, ditahan yah, jangan tinggalin aku, kau ingat hal-hal
indah yang kita lalui? Kau memberikanku ciuman manis, kau ingat waktu kau
mengikutiku tiap hari, kau ingat saat pertama kali aku menyatakan perasaanku
kepadamu. Tolong jangan pergi ta, aku hanya memilikimu, aku hanya memilki mu
didunia ini, tolong sembuh yah? Apa kau tega meninggalkanku sendiri?” kau
meneteskan air mata, aku merasakannya jatuh digenggaman tangan kita. Aku tidak
bisa menahan penyakit ini ric, aku tidak kuat lagi, harus menghadapi penyakit
ini, maafkan aku yang mengingkari janji itu, kau jangan nakal saat tak
bersamaku, jangan pernah melirik vewek lain, , aku cemburu ketika seorang
wanita menggantikanku. Terakhir aku mendengar teriakan mamah, selebihnya aku
tak dapat melihat lagi, semuanya gelap dan tak bisa mendengar apa-apa lagi,
genggaman tanganmu aku merasa kau telah melepaskannya.
Perbedaan dalam cinta, ketika
kau menjalaninya tuhan tidak menyetujuinya dia hanya memberikan kesempatan agar
kedua hati ini bahagia semntara dan selebihnya salah satu akan pergi... perbedaan kita bukan diciptakan untuk bersama
melainkan sesaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar